Tahukah anda kota kuno di Indonesia? Simak berikut ini! | Pariwisata Indonesia

Tahukah anda kota kuno di Indonesia? Simak berikut ini!

Hallo semua? apa kabar? kali ini kita akan membahasa sedikit mengenai sebuah destinasi yang terletak di pinggir pantai barat sumatera, sebelum menjadi sebuah kecamatan di  kabupaten tapanuli tengah, sumatra utara, Kota Barus merupakan Kota kuno yang yang berada diantara singkil dan sibolaga sekitar 414 km selatan medan. Kampung barus disebut-sebut sebagai kota tertua di Indonesia. Kota Barus disebut sebagai Kota arab muslim di Indonesia, karena penyebaran agama islam pertama kali dimulai dari kota kuno ini. Namun hal ini tidak disadari dan tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
 

Mengapa disebut kota tertua?
Karena hanya nama Barus yang sudah disebut-sebut sejak awal masehi oleh literatur dari beberapa negara seperti  Arab, India, Yunani, Syria, Armenia dan China. Masuknya Islam ke Barus Pedagang Arab memasuki Barus sekitar 627-643 M atau sekitar tahun 1 Hijriah, dan menyebarkan agama Islam di daerah itu. Ada juga utusan Khulafaur Rasyidin, bernama Syekh Ismail akan ke Samudera Pasai dan singgah di Barus, sekitar tahun 634 M. Sejak itu, tercatat bangsa Arab (Islam) mendirikan koloni di Barus. Bangsa Arab menamakan Barus dengan sebutan Fansur atau Fansuri, misalnya oleh penulis Sulaiman pada 851 M dalam bukunya “Silsilatus Tawarikh.” (Wanti, 2007).

Apa saja Destinasi Wisata di Barus

Jagan lupa kalau kalian berkunjung ke Barus, kalian dapat menikmati berbagai jenis wisata, mulai dari wisata alam, wisata sejarah sampai wisata religi. Disarankan kalau kalian ingin berkunjung ke Kota Barus, bawalah barang-barang yang dibutuhkan saja sehingga tidak merepotkan ketika melakukan perjalanan dari destinasi satu ke destinasi. Karena memang untuk mencapai ke suatu destinasi,anda harus menyusuri desa-desa dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun hal itu akan terbayar dengan keindahan alam yang tersaji di Kota Barus. Berikut adalah beberapa destinasi wisata yang tedapat di Kota Barus:

1. Benteng Barus 
source : www.gobatak.com
         Bangunan tua peninggalan bangsa Portugis dan Belanda terdapat cukup banyak di daerah Sumatera Utara. Salah satu terdapat di kota Barus, Tapanuli Tengah. Kota Barus yang terletak di Pantai Barat Sumatera memiliki sumber kekayaan alam yang cukup melimpah.  Benteng Barus persis berada di tepi pantai Barus adalah bagunan tua peninggalan bangsa Portugis yang pernah singgah di Tapanuli Tengah. Benteng yang luasnya kurang lebih setengah dari lapangan sepak bola tanpa tidak dirawat. Dulu ada rumah tua dibangun didalam benteng yang kini hanya tinggal pondasi saja. Bangunan yang terbuat dari cor semen dan batu kerikil sebagian sudah terkikis. Seandainya situs bersejarah benteng peninggalan ini dikelola oleh masyarakat setempat dan pemerintah ikut andil dalam pembangunan dan pengembangan situs sejarah ini, maka tidak menutup kemungkinan banyak wisatawan yang berminat dan mencari situs sejarah ini untuk lebih mendalami sejarah yang berada dikota barus sekaligus mendapat pelajaran tentang sejarah ratusan tahun lalu.

2. Makam Papan Tinggi


Kompleks Makam papan Tinggi terletak di Desa Penanggahan, Kecamatan Barus, kabupaten Tapanuli Tengah. Barus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kota Barus terletak di pinggir Pantai Barat Sumatera. Barus sebagai kota Emporium dan pusat peradaban pada abad 1 – 17 M, dan disebut juga dengan nama lain, yaitu Fansur. Pada masa lalu Kapur Barus Kompleks makam ini dinamakan makam Papan Tinggi karena letaknya yang berada di atas bukit yang mempunyai tinggi +3000 meter dari permukaan air laut. Sebelah Barat berbatasan dengan semak belukar. Lokasi yang berada di atas puncak bukit mengharuskan kita untuk mendaki anak tangga sejumlah 876 buah sampai ke lokasi. Bagi anda yang ingin mengunjungi wisata religi ini tempat yang sangat cocok untuk anda kunjungi untuk sekedar mengisi kerohanian dan jasmani.

 
 
Nisan sebelah Utara berbentuk pipih segi empat dan pada bagian puncaknya berbentuk bulat. Bagian dasar berbentuk segiempat dan tertanam di tanah dengan pola hias sudah aus. Pola hias yang ada adalah sulur daun dengan batas garis tegak membentuk segi empat, di tengahnya terdapat hiasan seperti lampu gantung, bagian badan sisi luaar nisan dihiasi dengan kaligrafi Arab yang kondisinya hampir aus. Pada bagian puncaknya sisi dalam berbentuk bulat dengan hiasan kaligrafi Arab yang berbunyi   Qaalan Nabiyyin Shallallahu alaihi wasallam man..….” demikian juga pada bagian sisi luar juga terdapat kaligrafi Arab berbunyi “Allah,Allah,Allah, Muhammadhun”
 
·         Nisan sebelah Selatan berbentuk pipih segi empat dan puncaknya berbentuk segitiga bergelombang. Pola hias yang ada adalah sulur suluran daun yang membentuk segitiga bergelombang dan ditengahnya terdapat hiasan kaligrafi Arab. Bahan batu nisan ini juga dari batu andesit dengan ukuran tinggi 136 cm, lebar 46 cm, dan tebal 13 cm.

Kedua nisan di atas mempunyai bentuk yang berbeda, yaitu nisan kepala berbentuk menyerupai Antropomosphik yang merupakan ciri khas nisan di daerah Tapanuli Tengah.

3. Pantai Kahona


Nama Pantai Kahona belum diketahui asal usulnya. Menurut sejarah, daerah ini sekitar 6.000 tahun silam pernah menjadi sebuah perdagangan dunia dan menjadi lokasi pemukiman para saudagar dari India maupun bangsa Arab. Walaupun jalan menuju lokasi masih sangat memprihatinkan, namun tidak menyurutkan niat para pengunjung untuk berkunjung ke Pantai Kahona yang digadang-gadang merupakan salah satu pantai terindah di Tapteng, bahkan di Indonesia ini. Awalnya Pantai Kahona yang terletak di Dusun Sisangge-sangge, Desa Lobutua, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) atau sekitar 7 kilometer (KM) dari ibukota Kecamatan Barus atau sekitar 72 KM dari Kota Sibolga ini hanya dihuni beberapa orang saja. Namun sejak beberapa tahun terakhir, warga setempat menjadikan tempat ini menjadi sebuah tempat wisata dengan mendirikan tempat-tempat peristrahatan berupa gubuk-gubuk kecil di pinggiran pantai.

Selain mamiliki keindahan pantai dan kenyamanan. Di Pantai kahona terdapat keunikan menu langka yaitu makanan khas Barus yakni Sambam Lauk (ikan bakar khas Tapteng). begitu juga air kelapa muda yang dicampur dengan susu dan sirup produksi Barus sendiri, sehingga anda bisa merasakan makanan khas yang terdapat di barus dan dijamin tidak mengecewakan pengunjung, dengan harapan pengunjung dapat  berkunjung kembali ke pantai ini.

Sekian beberapa referensi yang bisa kalian coba kalau mengunjungi kota barus mari kita majukan pariwisata Indonesia, karena jika bukan kita yang ikut berperan dalam memajukan pariwisata Indonesia siapa lagi? thank you for your attention dont forget to follow my blog. 

Chandra Yudia Prananda

Updated and checked by>Chandra Yudia Prananda .

Tidak ada komentar: